Operator Sekolah Ibarat Pembuluh Darah
Operator Sekolah |
Saat sekarang ini segala jenis kegiatan pasti berhubungan dengan IT terutama dalam dunia pendidikan. Pendidikan setiap saat harus mengalami perubahan guna meningkatkan kualitas pendidikan yang ada di suatu tempat atau Negara. Dalam mewujudkan peningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kompetensi di bidang pendidikan serta mampu mengikuti perkembangan penggunaan media Informatika sebagai alat penunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Dalam perkembangan teknologi didunia pendidikan tersebut dibutuhkan seorang tangan-tangan terampil dalam mengerjakan semua kebutuhan pendidikan yang dibutuhkan oleh pusat. Kebutuhan tersebut sekarang terangkum dalam suatu aplikasi Data Pokok Pendidikan atau yang familiar kita dengar dengan DAPODIK. Kali ini saya tidak akan membahas tentang Aplikasi dengan seribu manfaat tersebut, tetapi kita fokus kepada orang yang mengerjakannya. Dia adalah Operator Sekolah atau yang kita kenal dengan sebutan OPS. Operator Sekolah adalah sekumpulan orang yang bertugas mengerjakan, mengentri, memvalidasi, menilai dan mengirim kebutuhan-kebutuhan dunia pendidikan yang diperlukan untuk kemajuan dunia pendidikan. Operator sekolah menjadi ujung tombak dalam dunia pendidikan dengan basis Information technology (IT) yang merupakan istilah umum untuk teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi. Sehingga kunci dalam suatu lembaga berada pada tangan Operator Sekolah tersebut, karena hampir segala bentuk informasi, pendataan, penilaian dan evaluasi dikerjakan oleh operator sekolah.
Dari survei yang dilakukan diketahui bahwa hampir 85% Operator Sekolah adalah tenaga honorer bukan Pagawai Negeri Sipil dengan rentang usia Operator Sekolah yang masih muda karena untuk kemampuan masih bisa untuk diandalkan.
Operator Sekolah dalam bekerja lebih ekstra dari yang lain terutama saat awal tahun pelajaran dan akhir pelajaran, pengentrian data di awal tahun pelajaran menjadi tugas rutin yang dilaksanakan oleh OPS. Pengentrian tersebut memuat hampir semua elemen pendidikan mulai, Peserta Didik, Guru dan Tenaga Kependidikan, Sarana Prasarana, Rombel, dan masih banyak lagi. Pada akhir tahun pelajaran Operator Sekolah bersiap untuk menyiapkan peserta UN, dengan menvalidasi nama, tanggal lahir, nama orang tua dan Nomor Siswa Induk Nasional (NISN). Pemvalidasian peserta UN ini harus benar-benar valid agar tidak terjadi kesalahan dalam penulisan Ijazah karena kesalahan penulisan ijazah bersifat fatal. Tugas lain pun menanti dalam penjalanan dari awal tahun pelajaran hingga akhie tahun pelajaran, sebut saja sinkronisasi dapodik minimal perbulan untuk cek list penugasan, pengerjaan Laporan Individual (LI), pengerjaan Evaluasi Standart Pelayanan Minimal (SPM), pengerjaan Penjamin Mutu Pendidikan (PMP), pengerjaan laporan bulanan sekolah, pembuatan administrasi guru maupun sekolah, pelaporan hasil ujian, dan masih banyak lagi yang tak mampu saya sebutkan karena terlalu banyaknya tugas Operator Sekolah.
Operator Sekolah ibarat pembuluh darah yang menyalurkan data-data pendidikan dari dasar lembaga (Jantung) sampai ke pusat Kementrian Pendidikan Indonesia (Otak), jika pembuluh darah tersebut bermasalah maka akan terjadi ketidak seimbangan dalam kordinasi tubuh tersebut. Maka oleh itu seharusnya Operator Sekolah mendapat perhatian khusus dari semua pihak agar pembuluh-pembuluh darah tersebut tetap bekerja dengan lancar sesuai tugasnya.
Mungkin itulah beberapa gambaran kecil tentang Operator Sekolah dengan sejuta tugas berkomitmen satu data untuk Indonesia.
Komentar
Posting Komentar